03 April 2014

VMJ (Virus Merah Jambu)


Virus merah jambu? Apasih yang yang terbesit dalam hati teman-teman membaca kalimat ini? Hmmm, so pasti langsung tertuju pada masalah hati, ya to? Cinta, gitu. Memang ya, dari dulu sampai sekarang, kalau yang namanya urusan cinta-cintaan itu selain identik pada masalah “couple” pastinya, ada kaitannya juga dengan warna merah jambu alias pink. Sebenarnya, saya bisa aja sih pake nama “Virus warna Pink”, tapi kok rasanya kurang manis ya. Makanya biar terasa manis, pake nama “Virus Merah Jambu”. Jambu kan manis. Kayak cinta aja, cinta juga manis kan?( Apasih? Gaje). Eh tapi jambu kan ada yang asemnya? (Aduh, ini apalagi sih, kenapa ngomongin jambunya diperpanjang sih? Itukan Cuma ibarat! Towwew…Maaf-maaf). Hentikan masalah asam-manisnya jambu. Mending kita ngomongin asam-manis cinta aja. Gimana? Setuju ya? “Iya aja deh ya!” =)
                Virus merah jambu alias cinta dikalangan remaja sekarang ini sudah mewabah kemana-mana. Gak jarang membawa penyakit yang melekat pada remajanya itu sendiri. Kalau kita udah kesemsem ama si dia nih, hmmm… Udah deh, bahaya. Siap-siap aja mengidap penyakit cinta. Dan yang bahayanya, penyakit itu gak bisa disembuhin loh. ‘Kan gak ada praktek dokter cinta’. Tapi penyakit itu bisa dicegah, dengan menghindar dari virus merah jambu itu sendiri. Tapi bukan berarti mati rasa dan tidak mengakui rasa cinta loh. Kan cinta itu universal. Betul? Setuju ya?. Tapi friend, sekarang-sekarang ini, makna cinta yang universal itu rasanya udah dipersempit lo. Kalau udah ngomongin cinta, pasti tafsirannya dengan cinta sama lawan jenis aja padahalkan ada cinta yang tingkatannya paling tinggi yakni cinta pada Allah, cinta pada Rasul saw, cinta sama keluarga kita, temen-temen dan sahabat kita dan yang lebih umum lagi cinta kepada sesama dan cinta kepada semua yang ada di sekitar kita. Nah, hal itu terjadi karena kita kurang memahami hakikat cinta itu sendiri. Nah, karena ketidak tahuannya itu, banyak diantara kita yang terjerumus pada cinta yang tidak pasti dan hanya kamuflase belaka. (Taelah bahasanya. Apaan tuh?)
So, gimana dong supaya kita bisa memaknai dan memenej rasa cinta itu dengan baik dan bijaksana? Serta tips and trick supaya gak terjangkit penyakit yang disebabkan oleh VMJ?Hemmm…. Baca tulisan ini sampe abis ya……… ! =)
Sebetulnya Islam itu mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Bukankah cinta adalah anugerah yang Allah SWT berikan kepada kita? Begitupun rasa cinta kita kepada lawan jenis itu termasuk anugerahNya.
“Tidaklah seseorang diantara kalian dikatakan beriman, hingga dia mencintai sesuatu bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai sesuatu bagi dirinya sendiri” –Al Hadits-
Tapi bukan berarti kita semena-mena terhadap perasaan kita sendiri. Kita harus bisa mangendalikan hati dan nafsu kita berkaitan dengan hal ini.
Islam menganjurkan kita untuk mewujudkan rasa cinta itu dengan perlakuan baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semua itu adalah penuh dengan rasa tanggung jawab, bukan sekedar iseng/main-main. Karena semua yang kita lakukan sekarang akan dipertanggung jawabkan diakhirat nanti.
Nah guys, salah satu virus merah jambu itu adalah ‘pacaran’. Memang pacaran itu apasih? Sampai sekarang, saya rasa belum ada yang bisa mendefinisikan istilah itu. Terus, apakah didalam Islam ada istilah pacaran? Pacaran Islami, gitu? Emmmmm, ada gak ya? Ada kali ya. Eiiits, tapi nikah dulu…. Selain itu, gak ada lah yau!
Dalam konsep Islam, cinta kepada lawan jenis itu hanya di benarkan manakala sudah ada ikatan yang jelas (pernikahan) antara laki-laki dan perempuan. Sebelum adanya ikatan itu, maka sejatinya itu bukanlah cinta, melainkan ketertarikan sesaat dan nafsu syahwat belaka. Cinta sama pacaran itu sungguh berbeda, gak ada kaitannya sama sekali. Jadi, kalau  ada orang yangberalasan bahwa ia berpacaran karena cinta, sesungguhnya alasan itu sangat tidak berdasar.
Maka dari itu kawan, sayang bangetkan, kalo para remaja kayak kita-kita sekarang ini yang mengaku muslim/muslimah yang mengaku umat baginda Rasulullah SAW melakukan hubungan pacaran. Itu menunjukkan bahwa mereka sebenarnya jauh dari ajaran Islam dan tuntunan Baginda Rasulullah SAW yang sangat indah dan mulia.
 Temen-temen pasti udah nyadar banget kan, kenapa banyak diantara remaja-remaji sekarang yang pacaran? Itu karena para remaja ntu udah jauh ama tuntunan rasul, udah gak bisa membatasi pergaulan mereka terhadap lawan jenis, terlalu longgar dan lunak dalam berhadapan dengan lawan jenis. Keseringan ketemu, jadi cinlok. Alesan ada perlu inilah itulah, padahal Cuma pengen ketemu cemcemannya doang. Hayo ngaku! He…. Ngasih perhatian sedikit jadi keterusan dan akhirnya, pacaran deh. Weleh-weleh! Kok rasanya gampang banget ya pacaran ntu.
Terus, gimana dong biar gak kayak begitu? Biar bisa menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan supaya tetep bias berjalan dengan baik tapi juga gak terkontaminasi sama virus-virus gak jelas. (wuidih, kayak apa aja)
Jawabannya gampang aja sobat, kita tinggal balik lagi sama ajaran dan tuntunan islam. Back to Islam getoh. Kan dalam Islam udah diatur tuh gimana caranya bergaul dengan lawan jenis.  Jadi bergaul dengan lawan jenis ini ada aturan mainnya dalam Islam.(he…aturan maen cuy)  Gimana aturannya? Nih simak ya!



=>Menutup aurat.
               
                “Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman ‘hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluaannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa Nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menghulurkan jilbabnya ke dadanya…” (An-Nur:31)
                Akhwatfillah, hal ini penting banget buat kamu neng. Udah pada tau dong ya, kalo kita nih, wanita punya sejuta bahkan semiliar pesona yang melekat pada diri kita, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Nah, bayangin kalo kamu rela ngumbar dan menunjukkan itu semua sama yang bukan haknya. Kalo kita lagi berinteraksi sama lawan jenis dengan kondisi tidak menutup aurat yang semestinya ditutup, hmmm bisa bikin effect negative untuk kita maupun lawan bicara kita. Bisa bawa bencana girls. Bikin lawan bicara kita cenat-cenut.hehehe….. So, gak bakal rugi deh kalo kamu-kamu jilbaban dan nutup aurat kamu rapat-rapat. Malah, kamu bakal keliatan lebih cantik dan lebih dihargai, yang paling penting kita sudah berhasil menjalankan syariat dengan benar. Jadi, selamat dunia akhirat kan?

=>Menjaga pandangan.
               
                Sebagaiman dalil di atas, kita juga diperintahkan menjada pandangan kita. Jangan sampe kita terlenakan melihat sesuaru yang tidak diperkenankan untuk kita. Misalnya, senang mengamati ketampanan seorang ikhwan. Hayo… siapa yang suka curi-curi pandang. Hee…. Tapi jangan lupa! Jangan cuma pandangan mata aja yang dijaga dan ditundukkan, tapi hatinya juga. Jangan sampe, pandangan sih nunduk tapi hati dan pikirannya bisa jelalatan kemana-mana. Hayo-hayo!

=>Bicara dengan tegas dan secukupnya.
               
                “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (Al-Ahzab:32)
                Nah, dalam berinteraksi dengan lawan jenis, sebaiknya kita tidak melembutkan suara atau yang mengarah kesana. Kenapa begitu? Loh, kan suara juga merupakan aurat bagi wanita. Nah biasanya jika aurat itu gak kita jaga, itu bakal jadi daya tarik bagi lawan jenis, akhirnya muncul syahwat deh. Ati-ati ya!

=>Tidak berkhalwat dan ikhtilat.
               
“Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan (berduaan) dengan seorang wanita kecuali wanita itu mahramnya. Dan jangan seorang wanita bepergian kecuali dengan mahramnya” –Al Hadits-
“Tidakklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanitakecuali ketiganya adalah setan”-Al Hadits-

                Hmmm, ini yang paling penting. Jangan berdua-duaan. Kalau kitamau berinteraksi dengan lawan jenis, harus disertai mahram. Jangan sampai ketika kita berdua-duaan dengan lawan jenis, nanti ada pihak ketiganya, setan. Hiiii, serem! Dan itu juga bisa jadi mengundang fitnah. Hari gini tuh ya, banyak banget kesempatan antara ikhwan dan akhwat berdua-duaan, gak Cuma secara fisik, mungkin kita juga bisa aja berkhalwat (berdua-duaan) lewat smsan, telfon2an, chattingan, pokoknya macem2 cara deh bikin kita terperangkap.  Hati-hati y!  Karna, dijamin kemudhorotannya tuh banyak deh, kalau kita berdua-duaan aja dengan lawan jenis atau juga berbaur dengan mereka tanpa menjaga hijab.

                Nah, setelah kita tau cara yang benar dalam menjalin interaksi denganlawan jenis, coba deh kita kaitkandengan aktifitas pacaran remaja sekarang.
Bayangkan ketika seseorang berpacaran, saling telefon, SMS-an saling menyatakan cinta, padahal mereka tidak tahu apa arti cinta yang sebenar-benarnya. Mereka hanya akan terpuruk dan jatuh pada perangkap setan dan mendekatkan diri mereka pada zina.
“Tercatat atas anak adam nasibnya dari perzinahan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu dibenarkan oleh kelamin/ditinggalkannya.” (H.R. Imam Bukhari).
Tuh kan, Hayo lo! Kita tidak dapat menafikkan bukan? Bahwa apabila kita mencintai seseorang, fikiran kita selalu memikirkannya, kita selalu ingin bertemu, melihatnya, hati kita merasakan getaran jiwa yang apabila dekat dengannya penuh dengan rasa cinta dan ada kebahagiaan yang menyusup begitu saja dalam hati. Dan ironisnya, kita bahkan bisa terlenakan dan lupa kepada cinta yang hakiki, yaitu cinta kepada Allah.
Padahal Allah SWT telah memperingakan kita dam Al-Quran surah Al-Isra ayat 32, yang artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
                Nah, masih gak yakin dengan tuntunan yang satu ini, ‘jangan mendekati zina’? Semoga enggak ya?

Semoga, kita tergolong khairul ummah. Yang menjaga dan menegakkan risalah dan syariatNya dengan selalu berusaha menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Amiin
***




No comments:

Post a Comment