Virus merah
jambu? Apasih yang yang terbesit dalam hati teman-teman membaca kalimat ini?
Hmmm, so pasti langsung tertuju pada masalah hati, ya to? Cinta, gitu. Memang
ya, dari dulu sampai sekarang, kalau yang namanya urusan cinta-cintaan itu
selain identik pada masalah “couple” pastinya, ada kaitannya juga dengan warna
merah jambu alias pink. Sebenarnya, saya bisa aja sih pake nama “Virus warna
Pink”, tapi kok rasanya kurang manis ya. Makanya biar terasa manis, pake nama
“Virus Merah Jambu”. Jambu kan manis. Kayak cinta aja, cinta juga manis kan?(
Apasih? Gaje). Eh tapi jambu kan ada yang asemnya? (Aduh, ini apalagi sih,
kenapa ngomongin jambunya diperpanjang sih? Itukan Cuma ibarat!
Towwew…Maaf-maaf). Hentikan masalah asam-manisnya jambu. Mending kita ngomongin
asam-manis cinta aja. Gimana? Setuju ya? “Iya aja deh ya!” =)
Virus
merah jambu alias cinta dikalangan remaja sekarang ini sudah mewabah
kemana-mana. Gak jarang membawa penyakit yang melekat pada remajanya itu
sendiri. Kalau kita udah kesemsem ama si dia nih, hmmm… Udah deh, bahaya.
Siap-siap aja mengidap penyakit cinta. Dan yang bahayanya, penyakit itu gak
bisa disembuhin loh. ‘Kan gak ada praktek dokter cinta’. Tapi penyakit itu bisa
dicegah, dengan menghindar dari virus merah jambu itu sendiri. Tapi bukan
berarti mati rasa dan tidak mengakui rasa cinta loh. Kan cinta itu universal.
Betul? Setuju ya?. Tapi friend, sekarang-sekarang ini, makna cinta yang
universal itu rasanya udah dipersempit lo. Kalau udah ngomongin cinta, pasti
tafsirannya dengan cinta sama lawan jenis aja padahalkan ada cinta yang
tingkatannya paling tinggi yakni cinta pada Allah, cinta pada Rasul saw, cinta
sama keluarga kita, temen-temen dan sahabat kita dan yang lebih umum lagi cinta
kepada sesama dan cinta kepada semua yang ada di sekitar kita. Nah, hal itu
terjadi karena kita kurang memahami hakikat cinta itu sendiri. Nah, karena
ketidak tahuannya itu, banyak diantara kita yang terjerumus pada cinta yang
tidak pasti dan hanya kamuflase belaka. (Taelah bahasanya. Apaan tuh?)
So, gimana
dong supaya kita bisa memaknai dan memenej rasa cinta itu dengan baik dan
bijaksana? Serta tips and trick supaya gak terjangkit penyakit yang disebabkan
oleh VMJ?Hemmm…. Baca tulisan ini sampe abis ya……… ! =)
Sebetulnya
Islam itu mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Bukankah
cinta adalah anugerah yang Allah SWT berikan kepada kita? Begitupun rasa cinta
kita kepada lawan jenis itu termasuk anugerahNya.
“Tidaklah seseorang diantara kalian dikatakan
beriman, hingga dia mencintai sesuatu bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai
sesuatu bagi dirinya sendiri” –Al Hadits-
Tapi bukan
berarti kita semena-mena terhadap perasaan kita sendiri. Kita harus bisa
mangendalikan hati dan nafsu kita berkaitan dengan hal ini.
Islam
menganjurkan kita untuk mewujudkan rasa cinta itu dengan perlakuan baik,
bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semua itu adalah penuh
dengan rasa tanggung jawab, bukan sekedar iseng/main-main. Karena semua yang
kita lakukan sekarang akan dipertanggung jawabkan diakhirat nanti.
Nah guys, salah
satu virus merah jambu itu adalah ‘pacaran’. Memang pacaran itu apasih? Sampai
sekarang, saya rasa belum ada yang bisa mendefinisikan istilah itu. Terus,
apakah didalam Islam ada istilah pacaran? Pacaran Islami, gitu? Emmmmm, ada gak
ya? Ada kali ya. Eiiits, tapi nikah dulu…. Selain itu, gak ada lah yau!
Dalam konsep
Islam, cinta kepada lawan jenis itu hanya di benarkan manakala sudah ada ikatan
yang jelas (pernikahan) antara laki-laki dan perempuan. Sebelum adanya ikatan
itu, maka sejatinya itu bukanlah cinta, melainkan ketertarikan sesaat dan nafsu
syahwat belaka. Cinta sama pacaran itu sungguh berbeda, gak ada kaitannya sama
sekali. Jadi, kalau ada orang yangberalasan
bahwa ia berpacaran karena cinta, sesungguhnya alasan itu sangat tidak
berdasar.
Maka dari itu
kawan, sayang bangetkan, kalo para remaja kayak kita-kita sekarang ini yang
mengaku muslim/muslimah yang mengaku umat baginda Rasulullah SAW melakukan
hubungan pacaran. Itu menunjukkan bahwa mereka sebenarnya jauh dari ajaran
Islam dan tuntunan Baginda Rasulullah SAW yang sangat indah dan mulia.
Temen-temen pasti udah nyadar banget kan,
kenapa banyak diantara remaja-remaji sekarang yang pacaran? Itu karena para
remaja ntu udah jauh ama tuntunan rasul, udah gak bisa membatasi pergaulan
mereka terhadap lawan jenis, terlalu longgar dan lunak dalam berhadapan dengan
lawan jenis. Keseringan ketemu, jadi cinlok. Alesan ada perlu inilah itulah,
padahal Cuma pengen ketemu cemcemannya doang. Hayo ngaku! He…. Ngasih perhatian
sedikit jadi keterusan dan akhirnya, pacaran deh. Weleh-weleh! Kok rasanya
gampang banget ya pacaran ntu.
Terus, gimana
dong biar gak kayak begitu? Biar bisa menjaga pergaulan antara laki-laki dan
perempuan supaya tetep bias berjalan dengan baik tapi juga gak terkontaminasi
sama virus-virus gak jelas. (wuidih, kayak apa aja)
Jawabannya
gampang aja sobat, kita tinggal balik lagi sama ajaran dan tuntunan islam. Back
to Islam getoh. Kan dalam Islam udah diatur tuh gimana caranya bergaul dengan
lawan jenis. Jadi bergaul dengan lawan
jenis ini ada aturan mainnya dalam Islam.(he…aturan maen cuy) Gimana aturannya? Nih simak ya!
=>Menutup aurat.
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang
beriman ‘hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluaannya dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa Nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menghulurkan jilbabnya ke dadanya…” (An-Nur:31)
Akhwatfillah,
hal ini penting banget buat kamu neng. Udah pada tau dong ya, kalo kita nih,
wanita punya sejuta bahkan semiliar pesona yang melekat pada diri kita, mulai
dari ujung kepala sampai ujung kaki. Nah, bayangin kalo kamu rela ngumbar dan
menunjukkan itu semua sama yang bukan haknya. Kalo kita lagi berinteraksi sama
lawan jenis dengan kondisi tidak menutup aurat yang semestinya ditutup, hmmm bisa
bikin effect negative untuk kita maupun lawan bicara kita. Bisa bawa bencana
girls. Bikin lawan bicara kita cenat-cenut.hehehe….. So, gak bakal rugi deh
kalo kamu-kamu jilbaban dan nutup aurat kamu rapat-rapat. Malah, kamu bakal
keliatan lebih cantik dan lebih dihargai, yang paling penting kita sudah berhasil
menjalankan syariat dengan benar. Jadi, selamat dunia akhirat kan?
=>Menjaga pandangan.
Sebagaiman
dalil di atas, kita juga diperintahkan menjada pandangan kita. Jangan sampe
kita terlenakan melihat sesuaru yang tidak diperkenankan untuk kita. Misalnya,
senang mengamati ketampanan seorang ikhwan. Hayo… siapa yang suka curi-curi
pandang. Hee…. Tapi jangan lupa! Jangan
cuma pandangan mata aja yang dijaga dan ditundukkan, tapi hatinya juga. Jangan
sampe, pandangan sih nunduk tapi hati dan pikirannya bisa jelalatan
kemana-mana. Hayo-hayo!
=>Bicara dengan tegas dan secukupnya.
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara
sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah
perkataan yang baik” (Al-Ahzab:32)
Nah,
dalam berinteraksi dengan lawan jenis, sebaiknya kita tidak melembutkan suara
atau yang mengarah kesana. Kenapa begitu? Loh, kan suara juga merupakan aurat
bagi wanita. Nah biasanya jika aurat itu gak kita jaga, itu bakal jadi daya
tarik bagi lawan jenis, akhirnya muncul syahwat deh. Ati-ati ya!
=>Tidak berkhalwat dan ikhtilat.
“Janganlah sekali-kali seorang laki-laki
berkhalwat dengan (berduaan) dengan seorang wanita kecuali wanita itu
mahramnya. Dan jangan seorang wanita bepergian kecuali dengan mahramnya” –Al
Hadits-
“Tidakklah seorang lelaki berduaan dengan
seorang wanitakecuali ketiganya adalah setan”-Al Hadits-
Hmmm,
ini yang paling penting. Jangan berdua-duaan. Kalau kitamau berinteraksi dengan
lawan jenis, harus disertai mahram. Jangan sampai ketika kita berdua-duaan dengan
lawan jenis, nanti ada pihak ketiganya, setan. Hiiii, serem! Dan itu juga bisa
jadi mengundang fitnah. Hari gini tuh ya, banyak banget kesempatan antara
ikhwan dan akhwat berdua-duaan, gak Cuma secara fisik, mungkin kita juga bisa
aja berkhalwat (berdua-duaan) lewat smsan, telfon2an, chattingan, pokoknya
macem2 cara deh bikin kita terperangkap.
Hati-hati y! Karna, dijamin kemudhorotannya
tuh banyak deh, kalau kita berdua-duaan aja dengan lawan jenis atau juga
berbaur dengan mereka tanpa menjaga hijab.
Nah,
setelah kita tau cara yang benar dalam menjalin interaksi denganlawan jenis,
coba deh kita kaitkandengan aktifitas pacaran remaja sekarang.
Bayangkan
ketika seseorang berpacaran, saling telefon, SMS-an saling menyatakan cinta,
padahal mereka tidak tahu apa arti cinta yang sebenar-benarnya. Mereka hanya
akan terpuruk dan jatuh pada perangkap setan dan mendekatkan diri mereka pada
zina.
“Tercatat atas
anak adam nasibnya dari perzinahan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata
zinanya melihat, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan
keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap.
Semua itu dibenarkan oleh kelamin/ditinggalkannya.” (H.R. Imam Bukhari).
Tuh kan, Hayo
lo! Kita tidak dapat menafikkan bukan? Bahwa apabila kita mencintai seseorang,
fikiran kita selalu memikirkannya, kita selalu ingin bertemu, melihatnya, hati
kita merasakan getaran jiwa yang apabila dekat dengannya penuh dengan rasa
cinta dan ada kebahagiaan yang menyusup begitu saja dalam hati. Dan ironisnya,
kita bahkan bisa terlenakan dan lupa kepada cinta yang hakiki, yaitu cinta
kepada Allah.
Padahal Allah SWT
telah memperingakan kita dam Al-Quran surah Al-Isra ayat 32, yang artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
Nah,
masih gak yakin dengan tuntunan yang satu ini, ‘jangan mendekati zina’? Semoga
enggak ya?
Semoga, kita tergolong khairul ummah. Yang
menjaga dan menegakkan risalah dan syariatNya dengan selalu berusaha
menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Amiin
***