29 September 2016

Kiat Lolos Seleksi YSEALI Academic Fellowship Program

Halloooo teman-teman!!!


Ada yang tertarik atau bahkan lagi nyusun aplikasi untuk ikut YSEALI Academic Fellowship Program? 

Well, disini saya mau sedikit kasih "bocoran" poin utama yang dilihat oleh panitia dalam memilih peserta untuk lolos dan bisa terima program ini, oleh-oleh dari hasil debriefing saya di Jakarta dengan pihak U.S. Embassy (Youth Outreach-Public Affair Section), yang menyeleksi ratusan bahkan ribuan aplikasi untuk program ini.


Jadi, Waktu saya baru pulang ke Indonesia, saya diminta datang ke kantor kedubes untuk debriefing, evaluasi dan melaporkan hasil belajar waktu di Amerika, disana saya bertemu dengan Mas Rendi, salah satu panitia penyeleksi calon penerima beasiswa program ini. 
Waktu itu saya sempat bertanya apa kriteria utama yang bikin kita lolos dan dianggap layak menerima program ini dibandingkan yang lain?
Sederhananya beliau menjawab bahwa,
Fokus utama penilaian mereka adalah pada apa yang sudah dan sedang kita lakukan untuk masyarakat/komunitas serta apa yang akan dilakukan selepas program jika diberi kesempatan lolos program ini. Jadi mereka mengharapkan untuk peserta yang lolos seleksi dan diberi kesempatan exchange ke Amerika ini benar-benar bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat selepas program ini dengan project-project yang kongkrit.

Nah,
Saya sih sangat percaya kalau semua yang berani daftar program ini adalah mereka yang memiliki niat mulia untuk belajar dan mengembangkan potensinya dalam memberikan manfaat lebih luas untuk pengembangan masyarakat. Tinggal pinter-pinter nuangin semua gagasan dan idenya di bagian  penyusunan essay (Personal Statement) di application letter nya.

Selain itu,tambahan dari saya pribadi berdasarkan pengalaman sebelumnya dan masukan dari mentor waktu itu dalam mempersiapkan aplikasi, antara lain:
  1. Isi selengkap-lengkapnya dan sedetail-detailnya form application letter dari panitia, terutama bagian "paid and unpaid work, internship and volunteering experience"
  2. Untuk bagian personal statement, fokus untuk menjawab pertanyaan yang tertera di form. Inget statementnya jangan yang bersifat wacana ya! Sebisa mungkin statement kita konkret, aplikatif dan harus sesuai dengan fokus program yang akan diambil (entah itu Civic engagement, environment and natural resources management ataupun entrepreneurship and economic developmnet)
  3. Surat rekomendasi juga menjadi poin penting, pastikan kita melampirkan surat rekomendasi dari pihak yang bisa "mendongkrak" dan punya power untuk support aplikasinya kita. 
  4. Jangan lupa minta di-review lagi aplikasinya kita ke teman, mentor, pembimbing atau siapa saja yang menurut kita memiliki kapasitas untuk me-review, mengoreksi dan memberi masukan mengenai aplikasi kita dari segi konten, bahasa, pemilihan kata, termasuk grammar-nya. Kalau application kita masih bisa disempurnakan dan dibuat se-epik mungkin, kenapa nggak? Ingat, saingannya ribuan untukbisa lolos seleksi administrasi ini! Make sure you give your best in your application form dan buat mereka penasaran untuk mewawancara kamu di tahapan seleksi selanjutnya. (*bocoran tentang pertanyaan apa saja yang diajukan waktu tahap seleksi wawancara nanti nyusul dipostingan selanjutnya ya! :D)
p.s.: Untuk kakak-kakak senior dan temen2 alumni YSEALI, CMIIW ya...hehe! ^^

Semoga bermanfaat!

Official and detail information about this program, visit: 
https://id.usembassy.gov/education-culture/yseali/yseali-academic-fellows/


Good luck, everyone!
“Young people like you have to be the ones who lead us forward.” – U.S. President Barack Obama

Your friend,
Eka :)

29.09.2016
01.00 am
Hujan-hujan di Kota Hujan





06 July 2016

Mengantar Kepulangan di Penghujung Ramadhan

Masih teringat jelas di sore itu 
Untuk kali pertama aku memandangi wajahnya begitu lama
Lama sekali, 
Seakan ingin memberikan energi melalui pandangan mata ini untuk kembali membuka matanya
Namun, kekuatan apapun tidak akan pernah bisa mengalahkan takdir maut dari Sang Maha Kuasa

Ia yang aku jemput untuk memeriksa adonan kue lebaran kami saat duduk berjemur di teras tetangga pagi harinya
Ia yang masih memikirkan untuk segera mengocok arisan pagi itu, khawatir uang arisan tersebut diharapkan oleh pemenang untuk berbelanja kebutuhan hari raya
Ia yang bersama orangtuaku masih berbincang-bincang sebelum mendirikan shalat ashar terakhirnya
Ia telah berpulang dengan khusnul khatimah, insya Allah, di hari ke 21 Ramadhan 1437 H
Berpulang setelah sujud terakhirnya, masih mengenakan mukena, usai shalat ashar, dalam keadaan suci berwudhu, sedang berpuasa dan tertuntun melafadzkan asma Allah diakhir tarikan nafasnya.

Akhir kehidupan yang begitu indah dan mudah sesuai harapannya
Seakan ia hendak menjemput kebahagian yang menanti setelah perpindahan dimensi kehidupan ini
Wajah tak bernyawa yang begitu bersih, bersinar selama selang waktu sebelum ditutup pakaian putih yang menemaninya kembali ke tanah semoga menjadi pertanda bahagianya, karena nikmat kepulangan husnul khatimah.

Allahummaghfirlaha warhamha waafini wafuanha...



Mah,
Eka akan selalu ingat setiap sapaan hangat penuh perhatian setiap kali mamah lihat Eka kelelahan beraktivitas
Binar mata penuh sayang dengan semua doa yang terucap setiap kali saat mencium tangan mamah sebelum berangkat ataupun mau pulang kerumah
Mah,
Hanya kebaikan dan doa-doa mamah untuk Eka yang akan selalu Eka ingat, sebagai penguat hati dan motivasi dalam meneruskan perjalanan ini.

Terimakasih atas segala cinta
Semoga Allah merahmati


Salah satu yang selalu menjadi kekhawatiran dan (mungkin) harapan (juga) untuk mamah, 
Eka :')

30 Ramadhan 1437 H

17 December 2015

Good News @ The End of The Year




Alhamdulillah... All praises to Allah.
Hari ini, 17 Desember 2015 baru saja dapat email pemberitahuan dari US Embassy Jakarta kalau saya terpilih untuk ikut program the Winter 2016 YSEALI Institute on Social Entrepreneurship & Economic Development in the United States. Yeeeeay!!!







Berawal dari iseng buka-buka link yang di share temen di facebook, akhirnya nemu lah program itu. Setelah baca persyaratannya, Alhamdulillah, sepertinya saya bisa memenuhi itu semua (pikir saya saat itu penuh dengan optimisme) dan yang paling penting, di program ini tidak dipersyaratkan score TOEFL minimum tertentu, hanya dipersyaratkan bisa berbahasa Inggris dengan aktif dan lancar plus diminta keterangan kalau pernah ikut kursus bahasa Inggris atau test bahasa Inggris. Jadilah saya tambah semangat buat daftar, secara saya belum punya yang namanya sertifikat TOEFL sampai saat ini. Tapi untungnya 2 tahun lalu, di SMA pernah ikut test TOIEC, itu pun dengan score pas-pasan, kecil banget sampe malu mau sebutinnya juga disini...hehehe....
So, buat temen-temen disini semangat terus ya, walau mungkin belum dapet sertifikat TOEFL, nilai TOEFLnya belum diatas 550 sangat mungkin kok buat kita untuk tetap bisa apply program-program Internasional, insya Allah kesempatan itu banyak bannngggget dan akan ada juga jatahnya untuk temen-temen, asal kita mau explore informasi sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya. Tapi tetep ya belajar terus, improve terus skill B. Inggris dan score TOEFL nya, biar kesempatan untuk belajar ke luar negeri tambah besar dan tambah mulus jalannnya... Oia, soft skill, aktifitas sosial dan organisasi kita juga sangat penting untuk menambah value kita. So, asah terus soft skill kita dan tambah terus pengalaman organisasi dan aktifitas volunteering nya ya! Tebarkan manfaat walau dengan aktifitas kecil dan sederhana.
Semangat buat kitaaaa!!!! ^^
Kakak-kakak!..hehehe ^^ Salah satu yang pengen saya sharing disini adalah optimisme dan kepercayaan diri. Siapa yang nyangka coba seorang saya ---hehehe--- bisa ikut fellowship ke Amrik sebulan in my first try? Padahal belum punya sertifikat TOEFL dan kemampuan bahasa Inggris yang amat sangat biasa. PD aja dulu, dan buktikan kalau kita memang layak diperhitungkan nanti dalam prosesnya.
*Buat yang mau tau siapa saya baca disini ya: http://sdsafadg.com/2015/06/28/mimpi-ini-harus-kujaga-dengan-terus-belajar/ (pernah buat tulisan perkenalan diri dan berbagi semangat disitu)...hehe...
So, selagi ada kesempatan, apply aja. Kalau gak dapet, yaudah coba lagi lain kali. Nothing to lose. Coba aja. Apply aja. Ga ada yang larang, malah bakal banyak yang dukung, salah satunya mentor kita Mas Budi. Saya juga gitu kok niatnya di awal. Coba aja, nothing to lose, walaupun tetep ya harus dibarengi ikhtiar dan doa semaksimal mungkin. Toh niatnya baik, semoga ada jalannya dan ada rejeki saya disitu, pikir saya saat itu.
Eh bener aja, kabar baik itu datang juga, setelah lumayan lama prosesnya dari awal Oktober nyiapin persyaratan administrasi dan personal statement bla bla bla, terus yang menurut info resmi, yang lolos seleksi administrasi bakal diumuin 31 Oktober tapi di tanggal itu saya gak dapet pemberitahuan apa-apa, jadilah saya berkesimpulan “mungkin belum rejeki”. Tapi ternyata.... taraaaa! Tanggal 5 November ada panggilan untuk interview di tanggal 9 nya. Di tahap ini, walaupun harapannya mulai tambah besar, tapi masih dengan mental “nothing to lose”. Siap-siap untuk enggak dapet, walau tetep terus berdoa dan ngusahain yang terbaik.
Diakhir sesi wawancara tgl 9 November waktu itu, saat diberi kesempatan bertanya, saya hanya menanyakan kapan pengumuman untuk yang lolos interview? dan tim cuma bilang beberapa minggu kedepan.
Nah, sama kejadiannya kayak waktu pengumuman yang lolos administrasi, sampai hari kemarin pertengahan Desember belum ada yang ngontek lagi. Itu kan udah bukan beberapa minggu lagi, tapi udah lewat dari satu bulan. Jadilah saya berkesimpulan “mungkin belum rejeki” (lagi) Siap-siap untuk enggak dapet. Tapi entah kenapa masih tetep ngarep dan doa “toh pelaksanaannya juga masih lama, sebelum lewat dari pelaksanaan programnya, masih ada harapan. Tunggu aja.” itu yang ada dipikiran dan hati saya. Dan terjawab sudahlah hari ini semua doa dan usaha di beberapa bulan terakhir setelah saya mendapat email pemberitahuan bahwa saya terpilih untuk berpartisipasi di program itu. GRATIS 1 bulan di Amerika untuk belajar! Alhamdulillah :)



Hmmm... Mungkin terlalu dini untuk menshare dan koar-koar seperti ini, langsung sesaat saya menerima pemberitahuan terpilih, berangkatnya aja masih Maret nanti, visa aja belum dapet, penjelasan detail dan briefing dari pelaksana aja belum dapet. Tapi ya gimana, kak Budi yang minta untuk nulis, ya susah nolak...hehe... nggk deng, ketambah juga saya gak bisa menyembunyikan rasa syukur dan bahagia saya ini, makanya pengen cepet-cepet ngeshare berita ini. Hehe

Semangat, optimisme dan harapan lah yang ingin saya bagi disini. Semoga ada kebaikan dan manfaat yang bisa diambil dari tulisan saya ini.
Saya tutup dengan kata-kata favorit saya ya:

Keep praying for what it is you seek. Impossibility and possibility are merely concept of your mind. To Allah, nothing is imposible” – Imam Ali ra.


“Tidak ada hati yang pernah menderita saat ia mengejar mimpi-mimpinya, karena setiap detik dari pencarian itu adalah detik perjumpaan dengan Tuhan dan Keabadian. Setiap orang yang sedang berusaha mewujudkan impiannya, baginya setiap detik adalah berkah dan kebahagiaan karena dia sudah berani untuk menjalani impiannya” –Furkon Hakim

Salam,
Eka ^^

note: Tulisan ini dibuat untuk sharing kepada teman-teman di Sekolah TOEFL 

23 October 2015

Kata Itu Masih Ada

Terlalu banyak kata yang tak terucap
Suara yang dibisukan 
Membuat batin semakin bergejolak
Riuh sampai aku tak tahan

Mereka tak pernah tau
Karena batinku tak terdengar
Semua isi kepalaku belum lagi ku urai dalam kata
Seakan lenyap tak terbaca

Sungguh bukan karena tak ada
Melainkan enggan diungkap 

Tak terucap bukan berarti tak ada
Aku masih punya banyak kata...

27 August 2015

Journey to Allah #1

(Taubat, Teladan Pertama yang Dicontohkan oleh Bapak Manusia, Adam a.s.)


Bismillahirrahmanirrahim

"Tak ada yang sulit jika kau mencarinya kepada Tuhanmu.
Tak ada yang mudah jika kau mencarinya kepada dirimu sendiri"
-Ibnu Athailah Al Iskandari-

Mudah dan sulitnya segala urusan kita ada pada tingkat pertolongan Allah.
Jika kita senantiasa memohon pertolongan dan rahmat-Nya, Allah akan sentiasa melapangkan hati kita untuk menerima semua ujian sehingga terasa ringan, mau itu hal yang "terlihat" baik ataupun hal yang "terlihat" buruk. 
Kenapa saya bilang "terlihat"? 
Ya sejatinya kan hanya Allah yang tahu. Yang Maha Tau mana yang baik dan mana yang buruk untuk kita, sedangkan pengelihatan dan pengetahuan kita terbatas.
Tapi sayangnya, meski udah tau sejatinya hanya Allah sumber segala kekuatan yang bisa menolong kita, masih ada aja yang menggantungkan pengharapannya dan memohon kepada selain Allah, makanya masih banyak orang yang tersiksa dengan perasaan kecewa.

Percaya deh, hanya Allah yang gak akan ngecewain kita.
So, yuk kita kembali ke Allah aja. Hasbi Rabbi, cukup bagiku Allah (saja) 
#Trust me, it works..hehe apasih. :D

Nah, untuk kembali ke Allah ini nih yang mau dibahas disini.
How? Gimana, supaya kita bisa kembali ke Allah dengan selamat?
Ya, Taubat. 
Taubat adalah langkah awal yang harus kita ambil untuk memulai perjalanan kita kembali ke Allah.

Mentemen, untuk kita bisa kembali ke Allah, memulai perjalanan (kembali) menuju Allah, kita perlu kembali ke perjalanan awal penciptaan manusia, bapak kita, nabi Adam a.s., with another words, kita perlu belajar dari sejarah, dan ngambil pelajaran dari sana. Apa pelajarannya? Let's check it out! hehe...

Well, sebelum manusia memulai kehidupannya di bumi. Di awal mula penciptaannya (manusia pertama, Adam a.s.) ada cerita menarik penuh hikmah antara malaikat, Adam a.s., dan iblis.
Masih inget sama cerita waktu Allah nyiptain nabi Adam as. dan nyuruh Malaikat dan iblis untuk sujud pada nabi Adam as?
Malaikat disuruh sujud sama Allah swt. nurut-nurut aja. Why? Karena para malaikat diciptakan Allah tanpa dosa, diciptakan untuk patuh dari awal sampai akhir, g dikasih nafsu, ga dikasih pilihan. Jadi malaikat akan selalu taat, statis.
Sedangkan iblis saat itu menolak, alasannya adalah mereka merasa mereka lebih baik dari Adam, karena mereka diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah.

"Lalu seluruh malaikat-malaikat itu sujud semuanya kecuali Iblis, dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman, ‘Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’ Iblis berkata, ‘Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’ Allah berfirman, ‘Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang diusir, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai Hari Pembalasan.’"
Qs. 38 : 73-78

Nah, jadi pada saat itu ketika malaikat menaati perintah Allah, iblis tidak karena sifat sombongnya, dia merasa dirinya lebih baik dan melanggar perintah Allah. Jadilah iblis diusir dari surga.
And, dasar emang iblis congkak dan sombong, setelah diusir dari surga, bukannya minta ampun, malah nantangin Allah, minta izin buat goda manusia. Biar ikutan sama dia tinggal bareng-bareng di neraka nantinya. Makanya kan hukuman atas mereka ditangguhkan sampai hari pembalasan nanti, mereka minta waktu ngegoda manusia dulu, nyari temen dulu. Dendam banget mereka sama Adam dan anak cucunya. Gak rela kalau kita, manusia bisa selamat.
Naudzubillah! Semoga kita gak termasuk yang terseret ke neraka bareng iblis ya.

#Nah loh!
Adakah dari kita yang mewarisi sifat iblis itu? Sombong. Merasa dirinya lebih baik dari yang lain, merasa lebih hebat, lebih kaya, lebih pintar, lebih rupawan? #atsaah..hehe dan menjadikan kebaikan-kebaikan yang ada dalam dirinya sebagai alasan untuk dia menjadi sombong? Adakah manusia yang seperti itu? Ada. Banyak malah. Mungkin diantara hati kita masih terselip perasaan sombong itu, merasa lebih baik dari yang lain. Nah, yuk ah kita insafi bersama. 
Inget, kita mah ga ada apa-apanya kalau bukan karena rahmat Allah. Allah aja yang maha segala-galanya yang boleh sombong. Kita mah apa atuh..hehehe...

Lanjut!
Setelah iblis diizinin sama Allah buat goda manusia, mulailah dia beraksi.
Inget cerita waktu nabi Adam as. dan istrinya digoda sama iblis untuk melanggar aturan Allah di surga?
Waktu itu, Allah menetapkan aturan bahwa nabi Adam as. dan istrinya boleh menikmati semua yang ada disurga kecuali satu, buah khuldi.
Itu tuh yang dijadikan senjata iblis untuk menggoda nabi Adam as. dan istrinya. Sampai akhirnya nabi Adam dan Hawa tergoda oleh hasutan iblis untuk memakan buah khuldi tersebut dan melanggar perintah Allah. Sehingga nabi Adam as. dan Hawa pun diusir dari surga ke dunia ini, ke bumi.

Nah, sampe sini. Pertanyaan yang muncul adalah:
Dari cerita diatas, jadinya Iblis sama Adam as. kan sama-sama melanggar perintah Allah, tapi kenapa iblis Allah kutuk dan hukum dia menjadi kekal di neraka sedangkan Adam as. malah dijadikan seorang nabi?

Mungkin bakal ada yang jawab,
nabi Adam kan digoda sama iblis, iblis otaknya, iblis biang keroknya.
Mungkin kayaknya bener, tapi eits tunggu dulu.
Jangan maen salah-salahin aja.
Iblis mah cuma ngegoda doang, emang udah kerjaannya buat ngegoda manusia.
Keputusan ada ditangan anda sodara-sodara...hehe...
Manusia diciptakan untuk memilih, bahkan itu keistimewaan kita dikasih akal untuk bisa memilih, bebas memilih, oleh karena itu kita selalu dihadapkan pada suatu pilihan, mau ikut/ambil yang baik atau yang buruk.
Tugas kita taat, tapi iblis bakal terus ngegoda. Dan hal itu akan terus berlangsung sampai kiamat.
Selama kita masih hidup didunia dengan akal kita, selama itu juga perang sama iblis, sama hawa nafsu kita yang buruk juga..
Makanya imannya harus kuat. (Gimana caranya? "Ngaji"! :))
So, ga usah nyalahin iblis ya. Percuma.

Iblis/setan kalau udah berhasil goda manusia, dia langsung cuci tangan. Sejatinya kita melanggar aturan Allah, itu atas pilihan kita sendiri, pilhan untuk ngikutan hasutan iblis/setan dan ngikutin hawa nafsu.

Jadi apa dong jawabannya?
Kenapa Iblis sama Adam as. yang sama-sama melanggar perintah Allah, tapi nasib keduanya beda, yang satu (iblis) Allah kutuk dan hukum dia menjadi kekal di neraka sedangkan satunya (Adam as.) malah dijadikan seorang nabi?

Jawabannya adalah TAUBAT
Taubat, cara menyikapi sebuah kesalahan yang membedakan manusia dengan iblis.
Nabi Adam as. sudah mencontohkan sejak awal.
Kalau waktu itu iblis sombong dengan melanggar perintah Allah sehingga dikutuk oleh Allah dan iblis juga putus asa dari ampunan Allah. Dia gak minta ampun, putus asa dan pasrah-pasrah aja dijeblosin ke neraka, malah  ngajakin orang-orang buat ikut masuk neraka bareng. (Dia pikir enak apa tinggal dineraka -_-')
Kalau bapak moyang kita, nabi Adam as. beda, setelah melakukan kesalahan, nabi Adam mengakui kekhilafannya dan bertaubat sungguh-sungguh dengan segala kerendahan hati.
Konon, nabi Adam berdoa sampai bertahun-tahun untuk diampuni dan dipertemukan kembali dengan istrinya, Hawa.

Doa nabi Adam:

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Kendati demikian, nabi Adam tidak putus asa dari rahmat dan ampunan Allah swt. Nabi Adam, mengakui kesalahan yang ia perbuat sendiri atas kekhilafannya, terus berdoa sampai akhirnya taubatnya diterima Allah swt.

Mentemen, pernah terpikir gini ga?
"Coba iblis sama Adam sama-sama taubat?"
Ceritanya bakal jadi beda kali ya..hehe
 Tapi, semua itu atas kehendak Allah.
Inget firman-Nya yang ini?

"Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapatkan hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit." (Q.S. Al-An'am:125)

So, jadi memang, hak perogratif Allah mau kasih hidayah kesiapa aja. Tugas kita, jemput dan ohon hidayah itu. Inget jemput dan mohon, bukan nunggu.
Jangan sampai kita dijadikan bagian dari orang yang sesat. Mohon sama Allah petunjuk dan jemput hidayah itu secepatnya.
Insya Allah ya, yuk hijrah bareng. ^.^

Nah, jadi gitu ya.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari manusia pertama, nabi Adam as. dan iblis.
Intinya adalah konsep taubat. Bersikap rendah hati, mau mengakui kesalahan dan jangan pernah putus asa dari rahmat dan ampunan Allah.

Kita manusia keturunan Adam as., tidak akan pernah luput dari yang namanya khilaf dan salah, karena kita bukan malaikat yang diciptakan untuk selalu benar.
Kita manusia diciptakan dengan diberi hawa nafsu dan akal untuk bebas memilih antara taat pada Allah atau ikut ajakan setan/iblis.
Kepleset untuk khilaf mah pasti, tapi inget sebaik-baiknya yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.
Nabi Adam as. sudah memberikan teladan mengenai itu dari awal.

Gak usah malu ngaku dosa ke Allah, Allah udah tau tinggal kitanya aja, mau balik ke Allah minta ampun dan petunjuk atau nggak.

 Setiap anak Adam pasti sering melakukan dosa dan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang rajin bertaubat”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, hasan)

Yuk ah kita taubat bareng-bareng. Hijrah bareng. 
Rajin-rajin taubat, muhasabah diri tiap kali mau menutup hari, dengan shalat taubat dan istighfar sambil mengingat-ingat semua yang sudah kita kerjakan. 


That's it, guys!
Jadi, Taubat merupakan langkah awal yang harus ditempuh oleh seorang hamba untuk kembali ke jalan Allah. Dalam proses selanjutnya, bagaimana cara kita atau pemahaman apa yang harus kita mengerti tentang proses kehidupan ini supaya bisa selamat sampai akhir? Tunggu Journey to Allah #2 ya! :D

Semoga bermanfaat.
Kalau ada salah-salah kata semoga Allah mengampuni hambanya yang dhaif ini, yang hanya ingin mencoba untuk berbagi.
Kalau ada kebaikan didalamnya, jangan lupa diamalkan dan dishare ke yang lain ya. :)

Barakallah fikum
Wassalamualaikum. 

Bogor, 27 Agustus 2015







03 August 2015

Dalam Fitrah

Lagi-lagi kembali
Kembali pada kondisi ideal yang telah disempurnakan
Berkali memilih liku
Padahal lurus ada di depan mata
Mendzalimi diri sampai tak mampu berkelit
Kini minta ampun memohon belas kasihan atas khilaf diri
Di sini,
Di jalan lurus yang telah Allah berikan
Sedari awal sudah membentang
Jalan menuju kebenaran dan keabadian
Disini,
Dalam fitrah
Ilahi Rabbi seindah-indahnya tempat untuk kembali


00.10
12/06/15
Jannati

Rencana butuh langkah nyata
Awalannya menyertakan yang Maha Kuasa
Dan kepada-Nya juga segala akhir tujuan bermuara
Dalam niatan baik mengharap berkah
Melakukan yang terbaik menjemput hikmah

00.15
12/06/15