07 April 2015

Notes From PW (Pesta Kewirausahaan) 2015 Part 2 - Jaminan Kesuksesan

Holla...

Di part kedua ini saya bakal sharing tentang materi yang disampaikan oleh Pak Andri Wongso 3 April lalu di seminar PW 2015. Judulnya 5 Hukum Pasti Wirausaha.

Nah, kalau ngomongin masalah kepastian, dikatakan bahwa:
"Tidak ada jaminan pasti sukses, yang ada kita yang harus memastikan untuk berjuang keras mencapai kesuksesan itu"

See, jadi siapapun gak bisa jamin seseorang pasti sukses, yang udah usaha susah payah aja belum tentu sukses kan (apa lagi yang nggk), ditambah lagi parameter dan indikator kesuksesan untuk setiap orang itu beda-beda. Tapi, yang jelas-jelas harus dipastikan adalah perjuangannya. Pastikan kita memperjuangkan dengan sungguh-sungguh kesuksesan kita.

Ngomong-ngomong masalah entrepreneurship, dalam hal ini Pak Andri Wongso menjelaskan bahwa setiap pengusaha/entrepreneur harus memiliki yang namanya:
1. Spirit of entrepreneurship
2. Wisdom of entrepreneurship
3. Spiritual of entrepreneurship
Dari setiap namanya itu udah jelaskan pembahasannya berkaitan dengan hal apa.
Seorang entrepreneur harus memiliki semangat kewirausahaan, bukan cuma semangat dalam berusaha tapi juga lebih dari itu, semangat usaha yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan usaha/produk kita dan dalam usaha juga kita harus punya kebijaksanaan, bijaksana dalam menyelesaikan masalah yang kita hadapi dalam usaha kita, bijaksana dalam menghadapi partner usaha, pesaing bisnis, karyawan dan pastinya kebijaksanaan menghadapi persaingan pasar dan para pelanggan (customer). Dan yang terakhir spiritual of entreprenership. Sudah gak asing lagi kan dengan statement ini : "Usaha tanpa doa adalah kesombongan dan doa tanpa usaha adalah kesia-siaan"
Nah jadi, usaha dan doa itu harus seimbang dan sejalan. Kita usahakan sebaik-baiknya dan minta kepada yang Maha Segala-galanya untuk meng-approve usaha dan harapan-harapan kita dengan doa kita. Dan niatkan segala usaha yang kita lakukan adalah bentuk ibadah kita. Bagaimana bisa?
Masih ingat kan kalau Rasul kita adalah seorang pengusaha hebat, jadi kalau kita berbisnis itu, jika niatnya benar, sudah terhitung menjalani sunah Rasul, selain itu kita berusaha untuk mencari nafkah itu juga ibadah kan, terusnya lagi, dengan produk atau jasa yang berkualitas yang kita tawarkan ke konsumen bisa membantu memenuhi kebutuhan mereka dan emuaskan mereka sehingga timbul kesenangan dari mereka, udah ibadah lagi membahagiakan orang lain, setelah itu dari usaha kita mendapatkan rizki dan kemudian sebagiannya di infakkan dijalan Allah, udah ibadaha lagi hitungannya. So, Jadikan usaha dan semua yang kita lakukan agar bernilai ibadah dan membuahkan pahala.

Balik lagi kejudul materi aslinya yaitu 5 Hukum Pasti Wirausaha, apasih kelima hukum pasti dalam berwirausaha yang pasti bisa mensukseskan usaha kita itu? Ini dia:

1. Jiwa Kewirausahaan 

Jiwa kewirausahaan ini meliputi:
  • Berani bermimpi & ambisius (tapi ambisius dalam hal positif ya)
  • Yakin dan percaya diri, yakin bahwa kita mampu mencapai apa yang kita ingikan dan percaya atas kemampuan kita untuk bisa mencapai itu.
  • Optimis aktif dan fokus
  • Mental tahan banting. Udah tau kan kalau dunia usaha dan bisnis itu keras, butuh kerja keras, banyak rintangannya. Jangan cuma mikir, kalau berbisnis atau punya usaha sendiri itu, sekedar lepas dari rutinitas jam kerja kantoran dan bebas. Absolutely wrong! Sebagai pengusaha, waktu yang tersita, tenaga yang dikerahkan akan jauh lebih besar dari pada sebagai pegawai yang jam kerja dan penghasilannya sudah pasti dan tertentu.
  • Berani Spekulasi dan ambil resiko. Jelas kan? Dalam dunia usaha gak ada yang pasti, semuanya serba fluktuatif, mulai dari kondisi pasar sampe keuangan yang bakal berpengaruh sama perkembangan usaha kita, kadang lancar kadang tersendat, kadang berhasil dan gak jarang harus gagal. Nah, dengan kondisi kayak gitu, harus mampu membuat perkiraan yang jitu dan berani mengambil resiko yang belum tentu berhasil.
  • Senang Tantangan & Persaingan, dunia usaha itu penuh tantangan dan persaingan. Harus siap mental menghadapi itu sebagai makanan sehari-hari dan harus pinter-pinter mensiasatinya.
  • Tidak Cepat Puas Diri, saya menerjemahkan tidak cepat puas diri disini adalah, pertama dari kualitas diri kita, kita harus terus mengasah dan meng-update skill juga pengetahuan kita dibidang apapun yang kita geluti dan mengasah 3 poin penting tadi (Spirit, Wisdom dan Spiritual of entrepreneurship). Selain itu, dalam hal pelayanan dan produk yang kita tawarkan ke konsumen juga, harus selalu berikan yang terbaik dan upgrade terus kualitasnya. Selain itu juga tidak cepat puas dengan keadaan usaha kita yang sekarang walaupun sudah bisa berjalan dengan baik. Syukuri iya, kita harus mensyukuri kondisi apapun, apalagi dalam kondisi yang sudah baik. Tapi kalau masih bisa ditingkatkan dan kemanfaatannya masih bisa disebarkan lebih luas kenapa nggak? Iya kan? So, jangan cepat puas, selagi masih bisa di tingkatkan ya tingkatkan terus.
  • Kemandirian. Ketika kita memutuskan untuk menjadi pengusaha/seorang wirausahawan dan memiliki usaha sendiri, berarti jelas kita ingin kehidupan dan menjadi pribadi yang mandiri dimana kita bisa mengandalkan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup kita bahkan bisa membantu kehidupan orang lain dengan usaha kita. Tapi inget ya, mandiri bukan berarti sendiri. Untuk bisa mandiri bukan berarti kita melakukan semuanya sendiri. Itu gak mungkin berhasil karena tetep kita harus bersinergi dan akan butuh bantuan orang lain untuk mencapai tujuan kita. Jadi networking juga penting.
2. Produk dan Jasa

Dalam usaha, produk dan jasa dengan kualitas yang baik lah yang bisa menjadi senjata marketing yang paling ampuh dan mampu menjaga loyalitas dari pelanggan.
Mungkin dalam dunia usaha kita sudah sangat biasa mengandalkan networking dalam pemasaran produk kita. Tapi kalau hanya mengandalkan networking saja dan tidak menjaga kualitas, itu bakal percuma.
Sederhananya gini, misal kita punya suatu produk kemudian kita tawarin ke teman atau kenalan kita, karena hubungan baik kita dengan teman kita itu mungkin untuk kali pertama dia bakal beli produk kita. Tapi kalau barang kita gak bagus, apa dia bakalan beli lagi? Nggak kan? Jadi dia cuma beli karena gak enak dan menghargai hubungan baik dengan kita aja. Dan transaksi seperti itu pasti gak akan langgeng. Beda halnya kalau produk kita kualitasnya bagus dan pelayanan yang kita kasih memuaskan, jangankan orang yang udah pernah kenal sama kita, orang yang baru tau aja ketika mereka merasa puas dengan produk dan pelayanan kita pasti kalau butuh dengan jenis produk yang kita punya, dia pasti milih beli di kita lagi. So, jelas ya. Produk dan Jasa dengan kualitas yang baik lah yang kita jadikan sebagai andalan utama dalam berbisnis.

3. Kesempatan

Kesempatan itu ada tiga cara untuk mendapatkannya, yaitu dengan cara menunggu, memanfaatkan dan menciptakan. Nah, dalam kehidupan kita kesempatan yang udah "mateng" dan tinggal dimanfaatkan itu ga selalu ada, sebagai pengusaha sebaiknya kita yang mampu untuk menciptakan kesempatan itu dengan cara jeli dalam melihat peluang yang ada dan kondisi sekitar kita, yang kedua tentang bagaimana kita mampu memanfaatkan kesempatan yang sudah ada. Banyak loh orang yang gagal memanfaatkan kesempatan yang ada didepan mata mereka karena mereka gak peka dan gak mau memanfaatkannya. Dan yang terakhir menunggu kesempatan. Hari gini, rasa-rasanya kalau kita nunggu  doang gak bakalan dapet-dapet deh, kesempatannya bakal keburu secaplok orang yang mampu menciptakan dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Jadi, jangan cuma nunggu doang, harus peka sama lingkungan, sama kebutuhan pasar, lalu manfaatkan kesempatan yang ada atau bahkan ciptakan sendiri kesempatan untuk anda. #asik... hehehe...

Untuk bisa menciptakan kesempatan itu, setidaknya kita harus melakukan 2 hal ini:
Pertama, pikirkan yang tidak dipikirkan orang lain.
Kedua, lakukan apa yang tidak dilakukan orang lain

4. Modal

Modal ini hampir menjadi batu penghalang buat semua orang yang mau terjun dan buka usaha sendiri karena mereka hanya berfikir semata-mata modal berupa uang saja. Modal finansial memang sih penting, tapi itu sebetulnya dan seharusnya bisa disiasati jika kita memang betul-betul memiliki kesiapan yang cukup. Salah satunya dengan modal mengandalkan keahlian, skill. Keahlian kita bisa kita jadikan modal utama dalam berbisnis. Dengan keahlian yang unggul dan bisa menghasilkan ide-ide usaha yang bagus, tinggal puter otak untuk cari pendanaannya. Dan cari dana pendanaan itu banyak kok strategi yang  bisa di jalani asal ide kita bagus dan perencanaan usaha kita mantep.
(diajarin juga nih cara cari dana usaha di seminar ini. Nanti ya, semoga gak lupa dan bisa di share di postingan berikutnya).

5. Karakter

Karakter dari pelaku usaha ini juga penting. Karakter seperti apa? Ya itu, berkaitan dengan 3 poin yang udah dijelasin sebelumnya.

Berikut beberapa kutipan yang bisa buka pikiran dan hati kita:

Kalau mau melakukan suatu hal yang baik:
"Just do it! Jangan berpikir complicated! Lakukan saja. Try your best! Lakukan sebaik-baiknya. Kalau ternyata hasilnya jelek, ya tinggal perbaiki."
Gimana? Simpel kan? Lakuin aja, jangan kebanyakan mikir. Ini kata siapa? Kata bu Susi, Menteri Perikanan dan Kelautan.

Nah, ada lagi. Saya merasa ini sangat-sangat make sense. Apa itu? Ini dia:
Kalau mau melakukan suatu perubahan (yang baik), harus dimulai dari dalam.
Merubah yang disalam terlebih dahulu baru bisa merubah yang diluar.
Make sense, kan?
Kalau kita mau merubah lingkungan atau apapun yang ada disekitar kita menjadi lebih baik dan kearah yang lebih positif. Ya kita harus merubah diri kita dulu, pemikiran kita, orienatsi kita, karakter kita, kebiasaan kita dan sudut pandang kita ke arah yang positif, baru bisa menularkan energi positif dalam diri kita itu ke lingkungan sekitar.

The last but not least (ini nih salah satu statement favorit saya) adalah:
"Sukses atau gagal itu gak penting, yang penting adalah mental positif . Kalau mental kita sudah positif, kesuksesan gak akan bikin kita sombong dan kegagalan gak akan bikin kita nge-down"


 




Notes From PW (Pesta Kewirausahaan) 2015 Part 1 - Prolog

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah mengikuti acara Pesta Kewirausahaan 2015 yang diadakan oleh komunitas Tangan Di Atas (TDA) awal April (tanggal 3-5) kemarin di TMII, Jakarta dan menerima banyak input materi yang luar biasa dan amat sangat bermanfaat bagi saya. Saya merasa memiliki kewajiban untuk membagikan apa yang saya dapat dari rangkaian acara seminar selama 3 hari tersebut. Asli materinya bagus-bagus bannnngggget. Bener-bener ngebangunin jiwa-jiwa yang tidur. #apasih hehehe... Beneran deh materinya, pembicaranya, semuanya sangat menginspirasi dan membuka wawasan sekaligus bener-bener memotivasi kita untuk segera melakukan tindakan hebat dan bermanfaat untuk diri sendiri dan sekitar. So, supaya manfaatnya bisa tersebar lebih luas, saya befikir untuk menuliskan semua yang saya ingat disini. Semua yang saya ingat dan tercatat di buku catatan saya ya, karena keterbatasan saya mungkin gak akan bisa mendeliver semua materi yang saya terima. Yang bakal saya share disini itu (kayaknya) cuma materi yang nancep banget dan dalem banget masuknya kedalam hati dan fikiran saya. #apasih hehehe....

Sebetulnya saya merasa asing dengan acara-acara seminar kewirausahaan, secara belakangan ini saya lebih memusatkan pemikiran saya untuk mengikuti kajian-kajian atau seminar yang membahas tentang ilmu pangan dan gizi atau kajian tentang pangan halal, since I'm student of Halal Food Science. Selain itu karena pernah beberapa kali "terjebak", diajak seminar usaha oleh kenalan yang katanya bagus tapi akhirnya saya merasa seminar itu "garing" bukan "makanan" yang bisa dicerna oleh pemikiran dan perasaan saya. Jadi awalnya, gak terlalu exited n looked forward for it.

Tapi saya merasa rangkaian acara semiar ini beda dan pasti bagus. Why? Let me tell you a story behind it, kenapa saya bisa ikutan seminar ini, yang sebelumnya saya sama sekali gak pernah tau ada acara beginian di Indonesia,ehehe... Jadi ceritanya berawal dari adik kelas saya waktu di SMAKBo ikutan acara Pesta Kewirausahaan ini tahun lalu di Jogja, terus saya liat TL nya di FB yang mengungkapkan betapa dia dapet energi positif dari acara itu. Terus dia ngajakin untuk ikut PW selanjutnya di tahun ini. Ngeliat dia yang begitu menggebu-gebu (hehehe..) untuk ikutan acara ini. Beneran deh dia itu semangat banget untuk ikutan acara ini, gimana enggak, bayangin ya! Dia nyengajain dateng jauh-jauh kesini dari jogja langsung disela-sela kesibukan kuliahnya, menjelang UTS pula. Jadi, saya pikir karena dia rela sebegitunya, berarti ini acara (harusnya) pasti emang bagus dan sayang juga kalau dilewatin dan sepertinya saya memang butuh masukan energi positif buat ng-recharge semangat juang...hehehe...
Selain itu biar bisa ketemu adik kelas kesayangan saya itu, Nabila Azzahra setelah sekian lama gak ketemu semenjak saya lulus SMAKbo tahun 2013 lalu. So, jadi lah saya join sama dia ikutan acara ini.

Ini dia. Bareng Nabila di Pesta Wirausaha TDA 2015

Dan ternyata beneran. Seminar ini udah ng-grab perhatian saya dari hari pertama. 
Sebenernya ini kan seminar kewirausahaan gitu, jadi ya materinya tentang bisnis dan usaha gitu. Awalnya saya belum terlalu mudeng dan merhatiin kalau bagian materi tentang bisnis banget, misalnya cara mengumpulkan modal, pengelolaan, cara promosi dll dan hanya fokus sama energi positif yang mengalir dari para pembicara dan audiens lain mengenai motivasi usahanya. Berasa dapet jackpot banget deh. Di PWI ini juga bisa ketemu orang-orang hebat yang mengispirasi, misalnya Mas Assad (Penulis Notes from Qatar) yang udah lama saya tau dan bener-bener menginspirasi saya atas prestasi-prestasi dan pencapaiannya, motivator2/trainer2 dahsyat seperti Pak Jamil Azzaini, Pak Andri Wongso, Bu Ellies Sutrisna selain itu para pengusaha sukses seperti Mbak Selly Giovani dan suaminya, Bu Indira Abidin, Mba Diajeng Lestari dan masih banyak lagi. Walau sebetulnya saya gak terlalu familiar sama beliau-beliau. Tapi pas tau, beuh. Saya bener-bener harus berterima kasih sama TDA yang sudah menyelenggarakan acara itu dan Ilmunya bisa jadi amunisi yang ampuh kalau eksekusinya bener dan Nabila tentunya yang udah jadi perantara saya bisa ikut acara ini. ;)

Materi pertama di hari pertama yang didapet setelah pembukaan dengan suguhan teater yang menceritakan perjalanan usaha Mas Ibnu Riyanto dan Mba Selly Giovani, adalah motivasi dari pak Andri Wongso. 
Gimana gak ke "grab" coba ya, hari pertamanya aja udah dikasih motivasi sama motivator hebat kayak gitu..hehe...
Materinya pak Andri Wongso bakalan saya share di Notes From PW (Pesta Kewirausahaan) 2015 Part 2 - Jaminan Kesuksesan
dan materi lain di part-part berikutnya. Stay tuned. ;)

Warm regards,
Eka